Kuatkan Perdagangan dan Kerja Sama Vaksin dengan Delegasi Senegal

15-05-2025 / B.K.S.A.P.
Wakil Ketua BKSAP DPR RI, Ravindra Airlangga, saat pertemuan bilateral dengan delegasi Senegal di sela Konferensi ke-19 Parliamentary Union of the OIC Member States (PUIC) di Gedung Nusantara III, Senayan, Jakarta, Kamis (15/5/2025). Foto: Oji/vel

PARLEMENTARIA, Jakarta - Badan Kerja Sama Antar-Parlemen (BKSAP) DPR RI mengadakan pertemuan bilateral dengan delegasi Senegal di sela Konferensi ke-19 Parliamentary Union of the OIC Member States (PUIC) yang digelar di Gedung Nusantara III, Senayan, Jakarta, Kamis (15/5/2025).

 

Pertemuan tersebut membahas peluang peningkatan kerja sama perdagangan dan kolaborasi di bidang kesehatan antara Indonesia dan Senegal. Wakil Ketua BKSAP DPR RI, Ravindra Airlangga, mengungkapkan bahwa perdagangan antara Indonesia dan Senegal menunjukkan pertumbuhan positif dalam beberapa tahun terakhir.

 

“Kita mencatat bahwa pertumbuhan perdagangan dari tahun 2018 sampai 2022 mengalami peningkatan yang konsisten sebesar 78 persen. Namun, pada tahun 2023 sempat mengalami penurunan. Oleh karena itu, kita berharap pertumbuhan perdagangan ini dapat terus ditingkatkan melalui penguatan Preferential Trade Agreement (PTA) yang sebenarnya sudah ditandatangani,” jelas Ravindra pada Parlementaria.

 

Senegal, menurut Ravindra, memiliki ketertarikan khusus terhadap sejumlah komoditas ekspor unggulan Indonesia seperti pulp and paper, baja (steel), oleochemical, dan produk-produk berbasis minyak nabati. Produk-produk ini menjadi kebutuhan utama impor bagi negara di kawasan Afrika Barat tersebut.

 

Selain sektor perdagangan, kedua negara juga menjajaki penguatan kerja sama di bidang kesehatan, khususnya dalam pengembangan vaksin. Ravindra menjelaskan bahwa saat ini sudah ada kerja sama antara Bio Farma dari Indonesia dan Dakar Pasteur Institute, lembaga biomedis terkemuka di Senegal.

 

“Kerja sama ini diarahkan untuk mengembangkan vaksin yang ditujukan bagi kebutuhan kawasan Afrika, dan proyek ini akan dibiayai oleh The Islamic Development Bank,” ungkap Legislator Dapil Jawa Barat V ini.

 

Terkait tindak lanjut kerja sama di sektor kesehatan ini, Ravindra menegaskan pentingnya koordinasi dengan kementerian terkait. “Saya harus berkomunikasi terlebih dahulu dengan Kementerian Kesehatan terkait proposal kerja sama ini, dan menunggu tanggapan resmi dari Kemenkes,” tutupnya.

 

Pertemuan bilateral ini turut dihadiri oleh Ketua BKSAP DPR RI Mardani Ali Sera dan Anggota BKSAP Bramantyo Suwondo. Langkah ini diharapkan dapat memperkuat hubungan strategis Indonesia dengan negara-negara anggota OKI, termasuk Senegal, dalam semangat solidaritas dan kerja sama Selatan-Selatan. (we/aha)

BERITA TERKAIT
GKSB Indonesia – Austria Tingkatkan Hubungan Kerja Sama Ekonomi hingga Militer
15-08-2025 / B.K.S.A.P.
PARLEMENTARIA, Jakarta - Ketua Grup Kerja Sama Bilateral (GKSB) BKSAP DPR RI – Parlemen Austria, Amelia Anggraini menegaskan DPR RI...
Terima Kunjungan Dubes, BKSAP Bahas Peningkatan Kerja Sama Indonesia-Selandia Baru
11-08-2025 / B.K.S.A.P.
PARLEMENTARIA, Jakarta - Ketua Badan Kerja Sama Antar-Parlemen (BKSAP) DPR RI, Mardani Ali Sera menegaskan ingin lebih meningkatkan hubungan bilateral...
Monumen Sir Michael Somare Perkuat Hubungan Indonesia-Papua Nugini
11-08-2025 / B.K.S.A.P.
PARLEMENTARIA, Jakarta - Ketua Badan Kerja Sama Antar-Parlemen (BKSAP) DPR RI Mardani Ali Sera menghadiri upacara peresmian Monumen Nasional untuk...
Dorong Standar Keberlanjutan Sawit, BKSAP Soroti Kolaborasi Indonesia-Malaysia
07-08-2025 / B.K.S.A.P.
PARLEMENTARIA, Jakarta— Wakil Ketua BKSAP DPR RI Ravindra Airlangga menekankan pentingnya penguatan kerja sama antara Indonesia dan Malaysia dalam menghadapi...